81k3uqGDdFxOCqDaezmhq9nnmr231M54iNG2lEKA
Bookmark

Peserta Dan Instrumen Asesmen Nasional

Menindaklanjuti tentang Asesmen Nasional yang masih banyak yang belum paham. Postingan kali ini kami akan mengulas tentang instrumen pelaksanaan dan peserta didalamnya.
Peserta Dan Instrumen Asesmen Nasional

Untuk peserta sekaligus instrumen dalam pelaksanaan Asesmen Nasional, responden murid akan dipilih secara acak dengan jumlah maksimal 30 orang murid SD/MI, 45 murid SMP/MTs, dan juga 45 murid SMA/SMK/MA pada satuan pendidikan.


Sedangkan untuk responden satuan pendidikan kesetaraan, mencakup semua warga belajar yang terdaftar sebagai peserta ujian kesetaraan Paket A/Ula-Kelas 6, Paket B/Wustha-Kelas 9, dan Paket/Ulya-Kelas 12.


Apa saja instrumen yang menjadi penilaian dalam asesmen nasional? Dikutip dari beberapa sumber, setidaknya ada tiga instrumen yang tercakup didalamnya. Apa saja?


1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

AKM sendiri terdiri dari literasi membaca sekaligus numerisasi. Literasi membaca merupakan kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, menggunakan, serta merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah.


Selain itu, AKM ini juga bertujuan untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga negara Indonesia serta warga dunia supaya bisa memberikan kontribusi secara produktif di masyarakat.


Sedangkan untuk numerisasi ialah sebagai bentuk kemampuan berpikir dalam menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-hari  pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.


Dalam hal ini, AKM diberikan dalam bentuk soal yang akan dikerjakan oleh murid. Setidaknya ada lima bentuk soal yang  diterapkan. Beberapa diantaranya berupa pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat, serta uraian.


2. Survei Karakter

Pada instrumen ini, dikerjakan oleh murid untuk memperoleh informasi hasil belajar-emosional. Dalam hal ini, survei karakter akan mengukur 6 (enam) aspek Profil Belajar Pancasila.


Beberapa diantaranya mencakup beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sekaligus berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan semakin kreatif.


3. Survei Lingkungan Belajar

Instrumen ketiga ini juga akan dikerjakan oleh murid, guru dan kepala sekolah. Tujuannya ialah untuk mengukur kualitas beberapa aspek input dan proses belajar mengajar di sekolah tersebut.


Poin penting dalam survei lingkungan belajar ini ialah untuk mengumpulkan informasi terkait kualitas poses pembelajaran sekaligus iklim yang menunjang proses pembelajaran.


Sebagai informasi tambahan, asesmen nasional tidaklah mengevaluasi pencapaian siswa. Sebab AN hanya dilakukan sebagai bentuk pemetaan dasar (baseline) dari kualitas pendidikan yang nyata di lapangan. Dengan kata lain AN tidak menimbulkan konsekuensi , baik untuk sekolah ataupun murid.


Lebih lanjut, kemendikbud juga akan membantu pihak sekolah sekaligus dinas pendidikan dengan cara menyediakan laporan hasil asesmen. Didalamnya akan dijelaskan terkait profil kekuatan dan area perbaikan pada setiap sekolah dan daerah.


Kalangan guru, kepala sekolah, murid, dan juga orang tua, tidak harus khawatir ataupun cemas terkait dengan adanya asesmen nasional. Bahkan tidak perlu persiapan khusus ataupun tambahan pembelajaran.

Post a Comment

Post a Comment